Ibu, roda kehidupan telah berputar. Mengantar bayi kecilmu
tumbuh dewasa. Kini dalam usia yang tak lagi belia, aku ingin mengungkapkan
semuanya Ibu. Semua kesalahpahaman diantara kita yang terlalu banyak. Yang bahkan
aku sendiri pun tak tahu dari mana harus memulai.
Ibu, mungkin dalam perjalananku menapaki kehidupan baru,
engkau melepaskan pelukanmu. Meluruhkan dekap dan perhatianmu. Menerbangkan ciuman
dan sapa hangatmu.
Ibu,tahukah engkau betapa sesungguhnya aku sangat merindukan
semuanya? Bahwa ya, aku kini seorang dewasa
namun coba lihatlah lebih dalam Ibu. Tatap aku dan engkau akan menyadari bahwa
aku masih menjadi bayi kecilmu. Kesayanganmu. Buah hati yang butuh perhatian
bukan hanya basa-basi singkat yang kudapat di setiap pertemuan kita.
Ibu, aku tahu kau mungkin berpikir bahwa kini aku telah
mempunyai kehidupanku sendiri. Mengatur langkahku sendiri. Dan menemukan
penggantimu yang akan melindungi dan menghangatkan dalam setiap malam dinginku.
Namun lagi-lagi, tidakkah engkau coba mencari tahu? Apakah semua kebahagiaanku
sudah lengkap?
Tidak. Aku mungkin punya segalanya. Segala sesuatu yang
diinginkan orang lain dalam hidup. Tapi disaat aku mendapatkan semuanya itulah,
aku tau bahwa kebahagiaanku belumlah lengkap. Dan tidak akan lengkap tanpamu, Ibu.
Tidakkah engkau dapat melihat kepalsuan senyum bahagiaku setiap bertemu
denganmu? Tidakkah kau tahu betapa aku bersusah payah menyembunyikan air mata
dan menelan semua kesedihanku saat menatap wajahmu?