Bergaul. satu kata yang terlihat mudah untuk dilakukan, meski sebenarnya tidak sesimple yang dibayangkan. terkadang dalam pergaulan, ada batas-batas mutlak yang entah terpatri sejak kapan disana. batas itu tidak mudah terganti atau hilang. sulit menentukan apakah kita sendiri telah melanggar batas dalam pergaulan tersebut atau justru berhasil play safe di dalamnya.
Tidak sulit melihat beberapa orang yang dikucilkan atau sengaja dijauhkan dari pergaulan. dan kadang, aku tidak mengerti apa sebabnya. aku melihat orang itu sebagai pribadi biasa, tidak memiliki keabnormalan yang membuatnya pantas dihindari. dan proses mencari tahu membawaku pada satu keterkejutan bahwa mereka dijauhi karena suatu hal yang tidak aku bayangkan sebelumnya.
Materi. sesuatu yang menurutku sangat tidak pantas untuk dijadikan tolak ukur pergaulan. mengapa seseorang dicap aneh atau "nerd" hanya karena ia tidak punya gadget terbaru? atau kenapa ia dianggap kuno hanya karena tidak pernah menuruti ajakan nonton film terbaru yang sedang tayang di bioskop? yang lebih menyakitkan, banyak orang yang menghakimi kehidupan dan latar belakang orang-orang tersebut tanpa mengetahui kebenarannya. mereka seolah menyamakan keadaan setiap orang, sama seperti mereka yang tidak perlu pusing-pusing berhemat hanya demi bisa makan tiga kali sehari.
Mungkin saja, orang-orang yang dikucilkan itu memiliki alasan dan latar belakang kehidupan yang sama sekali tidak pernah kita duga. mereka butuh didengarkan. mereka menginginkan telinga dan perhatian dari orang lain. namun saat kita tahu, itu yang mereka butuhkan kita justru membuang mereka. kalau seperti itu, siapa yang aneh?
Kalau kita memahami mereka lebih jauh, barangkali kita akan menemukan bahwa mereka tidak seperti mereka yang selama ini ada dalam pikiran kita. mungkin saja mereka juga menginginkan gadget canggih tapi tak punya uang. atau mereka ingin menonton film terbaru di bioskop tapi ada kebutuhan lain yang lebih penting. banyak orang harus mulai belajar mengetahui bahwa tidak semua orang terlahir beruntung. tidak semua orang tinggal dalam keluarga yang ketika ingin tinggal tunjuk. mereka butuh perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita punya tanpa usaha.
Aku hanya berharap ketika orang lain berusaha mengekang temannya dalam pergaulan, mereka semua sadar sudah saanya melebur batas agar tak lagi terbatas. aku hanya menginginkan kebebasan bagi semua orang. kebebasan bergaul tanpa diberi predikat negatif hanya karena ia tidak bergelimang harta. bukankah kita datang ke dunia tanpa membawa apa-apa? begitu pula kita akan berpulang, tanpa harta ataupun tahta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar